Nanoteknologi merupakan bagian dari teknologi dan ilmu pengetahuan yang memiliki ukuran sangat kecil. Hal ini menyebabkan nanoteknologi memiliki potensi besar dalam bidang kesehatan. Seperti membantu mencegah penyakit.
Berikut di bawah ini penjelasan cara nanoteknologi membantu di bidang kesehatan.
Nanoteknologi Dimanfaatkan Untuk Pengobatan Penyakit yang Sangat Tepat
Meskipun robot nano menjanjikan sebagai alat diagnostik, aplikasi utamanya sejauh ini adalah sebagai agen pengantar obat. Para peneliti di Arizona State University, misalnya, telah mengembangkan apa yang disebut “ origami nanorobot ” yang terdiri dari lembaran datar DNA sintetis yang dilapisi enzim pembekuan darah dan dapat dilipat menjadi berbagai bentuk.
Lembaran DNA berukuran nano kemudian disuntikkan ke dalam aliran darah dan diprogram untuk mencari sel-sel tumor, menempel pada permukaannya dan menyuntikkannya dengan enzim pembekuan darah, yang membuat sel tumor kekurangan darah yang dibutuhkannya untuk bertahan hidup. Robot berskala nano ini membantu mengatasi salah satu permasalahan tersulit dalam pengobatan kanker, yaitu bagaimana menghancurkan sel kanker tanpa merusak jaringan sehat di sekitarnya.
Teknologi nano juga terbukti sangat membantu dalam menangani penyakit yang memerlukan kepatuhan ketat terhadap resep obat. Penelitian menunjukkan bahwa lebih dari 50% pasien penyakit kronis tidak meminum obat sesuai resep, namun masalah ini dapat diatasi dengan menggunakan teknologi nano yang diprogram untuk melepaskan obat secara otomatis.
Nanoteknologi dapat membantu mencegah penyakit
Salah satu cara paling efektif untuk meningkatkan hasil pasien adalah dengan mencegah mereka jatuh sakit. Dalam hal ini nanoteknologi dapat berperan.
Penyakit yang ditularkan melalui air adalah salah satu penyebab penyakit paling umum di dunia dan umum terjadi di negara-negara berkembang yang kekurangan akses terhadap air bersih. Kemampuan untuk memeriksa keberadaan kontaminan mikroba dalam air dengan biaya murah dan efisien merupakan cara yang ampuh untuk mengurangi penyakit dan kematian.
Baru-baru ini, tim peneliti di Universitas Arizona mengembangkan teknik yang menggunakan chip kertas yang dilapisi nanopartikel polimer fluoresen yang mirip dengan styrofoam. Setiap partikel memiliki antibodi terhadap norovirus, patogen virus umum yang terlapisi di permukaannya.
Ketika air yang mengandung norovirus dijatuhkan ke dalam chip, virus akan menempel pada partikel tersebut, yang mulai berpendar sedemikian rupa sehingga dapat dideteksi melalui mikroskop dasar. Hal ini secara dramatis mengurangi biaya pendeteksian norovirus dalam persediaan air, yang biasanya memerlukan pengiriman sampel ke laboratorium dan menunggu berhari-hari untuk mendapatkan hasilnya.
Perangkat yang dapat dikenakan adalah bidang penelitian lain yang menjanjikan dalam nanoteknologi untuk pencegahan penyakit. Nanoteknologi bahkan dapat membantu mencegah luka menular melalui perban pintar yang mengandung partikel nano agen pembekuan darah, hormon pertumbuhan atau sensor yang dapat mendeteksi infeksi dan melepaskan antibiotik. Dalam banyak kasus, perban ini terbuat dari bahan ramah lingkungan sehingga dapat dibiarkan menempel pada luka hingga larut.