TV digital sudah tersebar luas di seluruh Indonesia, Kementerian Komunikasi dan Informasi (Menkominfo) telah memberikan kebijakan mengenai perpindahan tv analog ke tv digital secara menyeluruh di Indonesia. Inilah beberapa perbedaan televisi analog dan digital yang perlu dikatahui ketahui.
Pengertian TV Analog dan TV Digital
Dilansir dari situs Kominfo , siaran TV digital menggunakan sistem modulasi dan kompresi sinyal digital yang menghadirkan gambar lebih tajam dan bersih.
Selain itu, suaranya menjadi lebih jernih dan menyerupai kualitas gambar dan suara YouTube, Netflix , dan sejenisnya.
Pada saat siaran, televisi digital hanya mengenal dua keadaan, menerima (1) atau tidak (0). Jika perangkat penerima siaran dapat menerima sinyal digital maka gambar dan suara yang dihasilakn akan baik.
Televisi analog dapat diartikan sebagai televisi yang bergantung pada frekuensi sinyal yang dikirimkan oleh penyiarnya. Semakin jauh antena dari lokasi pemancar, semakin buruk gambar yang terekam.
Hal ini disebabkan lemahnya sinyal pemancar yang diterima antena. Belum lagi masalah cuaca yang juga mempengaruhi penerimaan sinyal TV sehingga mengakibatkan kualitas gambar dan suara menjadi buruk.
Meskipun sudah ada kebijakan perpindahan tv analog ke tv digital, namun Masyarakat Indonesia yang masih mempunyai tv analog masih dapat digunakan. Yang harus dilakukan orang hanyalah menggunakan perangkat bernama set-top box yang dipasang di TV lama.
Perbedaan TV Analog dan TV Digital
Nah, berikut beberapa perbedaan jelas antara TV analog dan TV digital:
1. Ukuran
Televisi analog menggunakan tabung sinar katoda yang membuat televisi analog mimiliki ukuran yang besar dan lebar jika dibandingkan dengan tv analog, hal ini menyebabkan tv digital memakan banyak ruang.
Sedangkan TV digital sendiri menggunakan layar panel datar yang terdiri dari beberapa perangkat, seperti LCD, plasma , dan LED. Selain itu dengan ukuran yang berbeda-beda kita sangat mudah dalam menentukan apa yang kita butuhkan, biasanya TV digital berukuran antara 30-50 inchi.
2. Sinyal
Perbedaan keduanya terletak pada penerimaan sinyal, TV analog dibatasi hanya menerima sinyal antena UHF dan masih dalam bentuk analog sehingga lebih rentan terhadap interferensi atau distorsi saat menggunakan TV tersebut. Pada saat yang sama, televisi digital sendiri memproses sinyal yang diterima secara langsung.
3. Resolusi Gambar TV
Dengan TV analog, gambar yang ditampilkan dibatasi sesuai dengan antena siaran yang menerima sinyal, sehingga gambar mudah diperoleh buram.
Dari segi resolusi gambar, TV digital sendiri memiliki beberapa mode kualitas gambar mulai dari resolusi 480p hingga Full HD 1080p. Tentu saja Anda bisa menyesuaikannya dengan resolusi TV digital yang berbeda-beda.
4. Pemancar TV
Pada umumnya Tv analog sangat bergantung dengan jarak antar stasiun penyiar televisi. Hal ini tentu saja menandakan bahwa semakin jauh jarak antar stasiun pemancar maka semakin sulit antena menerima sinyal dan menimbulkan interferensi atau masalah. Namun kegunaan televisi digital sendiri tidak bergantung pada jarak ke stasiun penyiaran atau jarak tempuh.
5. Audio
Perbedaan audio TV analog dan digital cukup jelas, TV analog biasanya dimulai dari mono kemudian berkembang menjadi 2 saluran stereo. Sedangkan TV digital dapat mendukung lima saluran audio selain saluran bass subwoofer.
6. Fitur
Perbedaan televisi analog dan digital selanjutnya adalah pada karakteristik keluarannya. TV Analog sendiri tidak memiliki fitur-fitur canggih, sedangkan TV digital memiliki berbagai layanan dan fitur serta layanan interaktif.
7. Konsumsi Daya
TV analog dan digital mempunyai perbedaan konsumsi daya, pada umumnya TV analog menggunakan daya yang lebih besar dibandingkan TV digital.