Fast Charging sudah menjadi fitur yang wajib dimiliki di ponsel masa kini. Ini membuat baterai kita tetap terisi sepanjang hari yang sibuk dan membuat kita kembali beraksi hanya dalam hitungan menit. Namun, terdapat berbagai standar berbeda dari perusahaan yang berbeda, dan kecepatan sering kali bergantung pada masing-masing kabel dan adaptor pengisi daya. Ini semua bisa sedikit membingungkan, jadi kami di sini untuk memahaminya.
Fast Charging memberikan lebih banyak daya ke baterai melalui port USB daripada daya standar 2,5W. Jika Anda pernah bertanya-tanya mengapa port USB memerlukan waktu beberapa jam untuk mengisi daya smartphone.
Ponsel dengan Fast Charging saat ini berkisar antara 18W hingga 120W, dengan waktu pengisian daya berkisar antara 20 menit hingga satu jam. Bahkan ada ponsel dengan pengisian daya super cepat 240W di pasaran, meskipun hal ini jelas bukan hal yang lazim. Fast Charging tidak hanya diperuntukkan bagi pengisian kabel saat ini. Pengisian daya nirkabel juga ikut berperan.
Bagaimana cara kerja Fast Charging pada Smartphone?
Sebelum mendalami standar Fast Charging, mari kita bahas beberapa dasar-dasar pengisian daya baterai. Seperti semua perangkat elektronik, baterai beroperasi dengan tegangan tertentu dan dapat memasukkan dan mengeluarkan sejumlah arus tertentu. Lebih banyak dari keduanya berarti lebih banyak daya, Namun, baterai memiliki batasan pengoperasian yang sangat ketat, terutama terkait voltase, yang harus dipatuhi agar dapat mengisi daya dengan aman.
Mengisi daya baterai dengan cepat bukan sekadar membuang voltase dan arus sebanyak mungkin ke baterai. Sebaliknya, pengisian baterai dipecah menjadi dua fase berbeda yakni arus konstan dan tegangan konstan
Teknologi Fast Charging memanfaatkan fase arus konstan dengan memompa arus sebanyak mungkin ke baterai sebelum mencapai tegangan puncaknya. Oleh karena itu, teknologi Fast Charging paling efektif ketika baterai Anda terisi kurang dari 50%, namun berdampak berkurang pada waktu pengisian daya setelah baterai melewati 80%.
Kebetulan, pengisian daya dengan arus konstan adalah periode yang paling tidak merugikan kesehatan baterai dalam jangka panjang. Tegangan konstan yang lebih tinggi, bersama dengan panas, akan lebih merugikan masa pakai baterai.
Ada sejumlah teknik yang dapat digunakan produsen untuk meningkatkan kemampuan penanganan baterai mereka saat ini guna meningkatkan waktu pengisian daya.
Misalnya, baterai yang lebih mahal mungkin memiliki tingkat C yang lebih tinggi dan bahan baru untuk menahan arus dan suhu yang lebih tinggi. Baterai dengan tab multi anoda dan katoda dapat menurunkan resistansi internal baterai dan meningkatkan arusnya. Baterai sel ganda membagi arus pada dua baterai secara paralel untuk memberikan tampilan pengisian daya yang lebih cepat. Mengoptimalkan waktu pengisian daya baterai kini juga melibatkan pemantauan voltase dan arus, serta pengoptimalan algoritme.