Mengenal George Soros, Miliader yang Melegenda

George Soros
Omegacloud

George Soros adalah seorang miliarder mandiri yang dikenal karena keahliannya dalam berinvestasi dan banyak melakukan kegiatan filantropis. Berikut artikel ini akan membahas mengenai George Soros, Miliader yang Melegenda.

Siapa George Soros?

Read More

Investor dan dermawan George Soros selamat dari pendudukan Nazi yang diikuti oleh pemerintahan Komunis di Hongaria pada pertengahan tahun 1940-an dan beremigrasi ke London. Di sana ia belajar ekonomi dan setelah mendapatkan gelarnya, pindah ke New York City pada tahun 1956, di mana ia memasuki kehidupan di bidang keuangan. Dia memulai upaya filantropisnya yang terkenal pada tahun 1979, dan pada tahun 2012, sumbangan seumur hidupnya berjumlah lebih dari $7 miliar melalui Open Society Foundations miliknya.

Tahun-tahun awal

Soros lahir György Schwartz di Budapest, Hongaria, pada 12 Agustus 1930, dari orang tua Tividar dan Erzebat Schwartz. Untuk menghindari meningkatnya penganiayaan anti-Semit, ayahnya mengubah nama keluarga mereka menjadi Soros pada tahun 1936. Saat remaja, ia selamat dari invasi Nazi dan pendudukan Hongaria pada tahun 1944.

Setelah Perang Dunia II berakhir, Soros beremigrasi dari Hongaria yang saat itu didominasi Komunis pada tahun 1947 dan pindah ke Inggris. Di London School of Economics, Soros mulai mempelajari The Open Society and Its Enemies karya Karl Popper, yang mengeksplorasi filsafat sains dan menjadi kritik Popper terhadap totalitarianisme.

Pelajaran penting yang disampaikan buku ini kepada Soros adalah bahwa tidak ada ideologi yang memiliki kebenaran dan bahwa masyarakat hanya dapat berkembang jika mereka beroperasi secara bebas dan terbuka serta menjaga penghormatan terhadap hak-hak individu, pemikiran yang akan sangat mempengaruhi Soros sepanjang sisa hidupnya.

Keberhasilan Investasi

Soros lulus pada tahun 1952, dan pada bulan September 1956, dia berlayar ke New York dan bekerja di perusahaan pialang Wall Street F.M. Mayer. Setelah bekerja untuk beberapa perusahaan lagi, pada tahun 1973, Soros mendirikan dana lindung nilai sendiri (Soros Fund, segera setelah berganti nama menjadi Quantum Fund dan kemudian Quantum Fund Endowment) dengan $12 juta dari investor. Dana tersebut, dengan Soros sebagai pimpinannya, meraih kesuksesan besar melalui berbagai pengulangannya, dan pada September 2015, Soros, pada usia 85 tahun, dianggap sebagai orang terkaya ke-21 di dunia.

Aktivitas dan Kontroversi

Soros memulai kegiatan filantropisnya pada tahun 1979, dan ia mendirikan Open Society Foundations pada tahun 1984. Yayasan tersebut mendanai berbagai inisiatif global untuk memajukan keadilan, pendidikan, kesehatan masyarakat, pengembangan bisnis dan media independen.

Alasan Soros membantu yayasannya sangat banyak (daftar kegiatan yayasan mencapai 500 halaman), namun hal tersebut termasuk membantu daerah yang dilanda bencana alam, mengadakan program sepulang sekolah di New York City, mendanai seni, memberikan pinjaman keuangan. bantuan untuk sistem universitas Rusia, memerangi penyakit dan memerangi “brain drain” di Eropa Timur.

Selain merupakan tokoh terkemuka di dunia filantropi, Soros juga merupakan sosok yang provokatif. Di antara pendiriannya yang kontroversial adalah bahwa ia mendukung perubahan “perang terhadap narkoba” di Amerika Serikat untuk menghindari tingkat kriminalisasi yang ada saat ini; dia terlibat dan mendapat banyak keuntungan dari krisis mata uang Inggris tahun 1992 (dijuluki Black Wednesday); dia telah menulis beberapa buku tentang keruntuhan pasar keuangan yang akan terjadi (dan beberapa pengamat menuduhnya memanipulasi pasar untuk mencapai tujuannya); dan dia mengatakan bahwa kebijakan Amerika Serikat dan Israel telah menimbulkan anti-Semitisme global.

Muncul di Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss, pada Januari 2018, Soros menyerukan peraturan yang lebih ketat di Facebook dan Google.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *